Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful – Konsep kesehatan mental mencakup banyak aspek kehidupan seseorang. Kesehatan mental seseorang lebih dari sekedar tidak adanya penyakit mental; Hal ini juga mengacu pada kondisi kesehatan yang memungkinkan mereka mencapai potensi penuh dalam berbagai bidang kehidupan (Pardede, 2022). Diantaranya adalah memiliki tubuh yang kuat dan sehat; perkembangan intelektual yang meliputi kemampuan belajar dan pertumbuhan kognitif; dan perkembangan emosi positif, yang mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya dan menjaga keseimbangan emosi yang stabil.

Namun interaksi seseorang dengan dunia luar juga merupakan cerminan kesehatan mentalnya. Hal ini mencakup kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain pada tingkat pribadi, sosial atau profesional. Seseorang dengan kesehatan mental yang kuat dapat berbicara dengan jelas, menemukan solusi atas masalah, dan berkontribusi secara konstruktif pada kelompok sosialnya. Selain itu, mereka percaya diri dan dapat mengatasi tekanan dan tanggung jawab sehari-hari.

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Dalam situasi ini, penting untuk disadari bahwa kesehatan mental tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga masyarakat. Orang dengan kesehatan mental yang baik umumnya berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat, mendorong kemajuan sosial, dan menciptakan lingkungan yang mendorong kesejahteraan bagi semua orang.

Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, interaksi sosial dan keharmonisan dengan orang lain merupakan komponen penting dari konsep kesehatan mental. Hal ini menunjukkan bahwa untuk dapat terhubung dengan lingkungannya sehingga dapat menumbuhkan kesejahteraan bagi kedua belah pihak, seseorang harus mampu mengembangkan diri secara maksimal. Alhasil, kesehatan mental tidak hanya melibatkan individu tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan (Suwardiman, 2023).

Sedangkan menurut WHO, konsep sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, bukan sekedar bebas dari penyakit atau kelemahan. Dilihat dari definisinya, kesehatan jiwa atau mental merupakan faktor yang sangat penting, yang diintegrasikan ke dalam konsep kesehatan secara keseluruhan. Dengan kata lain, tidak ada kesehatan sejati tanpa kesehatan mental yang baik (Pinilih et al., 2020).

Selain itu, Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa mendefinisikan bahwa kesehatan jiwa adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat berkembang secara jasmani, rohani, rohani dan sosial sehingga seseorang dapat mewujudkan potensi dirinya, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif dan memberikan kontribusi yang positif. Masyarakat (Kurniavati, 2023).

Tiga konsep kunci harus dipahami untuk mengembangkan pemahaman tentang kesehatan. Pertama, kesehatan mental tidak bisa dipisahkan dari kesehatan secara umum; Kesehatan mental merupakan komponen penting dari konsep kesehatan yang lebih luas. Kedua, kesehatan mental bukan semata-mata tidak adanya penyakit mental, melainkan mencakup aspek-aspek positif seperti kesehatan mental. Dan ketiga, kesehatan mental erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan perilaku pribadi.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Dengan kata lain, kesehatan mental bukan hanya tentang tidak adanya gangguan mental, namun juga tentang kemampuan seseorang dalam menangani stres, bekerja secara produktif, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Menurut keyakinan yang diungkapkan oleh WHO, kesehatan mental merupakan landasan penting bagi kesejahteraan pribadi dan berfungsinya kehidupan secara efektif, baik pada tingkat individu maupun masyarakat.

Gangguan jiwa merupakan kondisi yang kompleks, dengan berbagai permasalahan dan gejala yang seringkali menimbulkan perubahan signifikan pada pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Kondisi tersebut seringkali menimbulkan tekanan psikologis dan secara signifikan mengganggu kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik (Arhan et al., 2023).

Ciri utama gangguan mental adalah perubahan nyata dalam pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang. Kondisi tersebut seringkali menjadi kendala yang mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, hubungan keluarga, dan kesehatan fisik seseorang. Gangguan jiwa dapat dipicu oleh reaksi buruk terhadap berbagai stresor yang timbul baik dari lingkungan eksternal (eksternal) maupun pribadi (internal).

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Penting untuk diketahui bahwa gangguan jiwa dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, lokasi geografis, tingkat pendapatan, status sosial, ras, etnis, agama, orientasi seksual, latar belakang budaya, atau faktor lainnya. Tidak ada batasan khusus yang memisahkan siapa saja yang bisa mengalami gangguan jiwa. Kondisi ini dapat muncul pada berbagai tahap kehidupan, dan menurut data, tiga perempat dari seluruh kasus gangguan jiwa pertama kali muncul sebelum usia 24 tahun.

Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi Covid-19

Namun, penting untuk dipahami bahwa banyak orang yang mengalami penyakit mental sering kali enggan mengungkapkan atau mencari bantuan. Mereka mungkin merasa malu atau tidak nyaman mengakui bahwa mereka sedang menghadapi penyakit mental. Namun perlu dipahami bahwa gangguan jiwa merupakan kondisi medis yang dapat diobati, seperti penyakit jantung atau diabetes. Mengidentifikasi dan mengobati gangguan jiwa merupakan langkah penting dalam mencapai kesehatan mental yang optimal dan memungkinkan seseorang menjalani kehidupan yang baik. Dengan dukungan dan pengobatan yang tepat, banyak orang yang mengalami gangguan jiwa dapat mengatasi masalah tersebut dan menjalani hidup yang lebih seimbang dan bermakna.

Gangguan jiwa adalah sekelompok kondisi medis yang mencakup berbagai kelainan seperti skizofrenia, psikosis, depresi, demensia, gangguan afektif bipolar, keterbelakangan mental, serta gangguan tumbuh kembang termasuk autisme. Faktor yang berperan dalam timbulnya gangguan jiwa tidak hanya terbatas pada disfungsi dalam mengatur pikiran, perasaan, perilaku, dan interaksi sosial seseorang. Sebaliknya, faktor-faktor ini mencakup aspek kehidupan seseorang yang lebih luas, termasuk sifat sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta faktor lingkungan yang mencakup kebijakan nasional, perlindungan sosial, standar hidup, kondisi kerja, dan dukungan masyarakat.

Selain faktor-faktor tersebut, ada faktor lain yang berperan penting dalam timbulnya gangguan jiwa. Stres kronis, misalnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap perkembangan gangguan mental. Begitu pula dengan aspek pola makan yang tidak seimbang dan risiko infeksi bawaan sejak dini. Faktanya, paparan berulang terhadap bahaya lingkungan tertentu bahkan dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

Gangguan jiwa dengan demikian merupakan permasalahan kompleks yang berinteraksi dengan berbagai aspek kehidupan dan lingkungan seseorang. Memahami berbagai faktor yang memicu atau memperburuk gangguan mental merupakan langkah awal yang penting dalam mencegah dan mengelola gangguan mental tersebut dengan lebih baik.

Rsup Dr. Sardjito

Psikososial dalam arti luas mengacu pada kompleksitas hubungan antara faktor psikologis dan sosial yang berperan dalam kehidupan seseorang. Pemahaman tersebut mencakup kesadaran bahwa aspek psikologis (seperti perasaan, pikiran, dan perilaku) dan aspek sosial (interaksi dengan orang lain, lingkungan sosial, dan faktor eksternal) saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi dalam proses pertumbuhan seorang individu. dan pembangunan (Imelisa dkk., 2021).

Sebagian besar perkembangan psikologis terjadi dalam diri individu, seperti identitas, kompetensi, dan kesejahteraan emosional. Sebaliknya, aspek sosial berasal dari dalam diri individu, antara lain pengaruh lingkungan, budaya, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat memandang psikososial sebagai jaringan dinamis yang terus berinteraksi dan berubah seiring berjalannya waktu.

Aspek penting dari pemahaman psikososial adalah hubungannya dengan perubahan. Perubahan psikososial mengacu pada dampak peristiwa penting dalam kehidupan seseorang, seperti stres, trauma, atau perubahan sosial. Perubahan-perubahan ini secara bersamaan dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan sosial seseorang dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Pemahaman akan pentingnya rehabilitasi psikososial bermula dari pemahaman bahwa individu yang mengalami gangguan psikososial memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kestabilan emosi, produktivitas, dan kesejahteraannya. Kehidupan setiap orang penuh dengan perubahan, dan respon terhadap perubahan tersebut dapat berupa berbagai reaksi psikososial.

Webinar Let’s Sharing! Kesehatan Mental Di Era Pandemi

Kehadiran gangguan psikososial dapat mencakup berbagai ciri, seperti kecemasan berlebihan, ketakutan, kemarahan, kesulitan berkonsentrasi, keraguan diri, perasaan marah, agresi, dan reaksi fisik seperti jantung berdebar, ketegangan otot, dan sakit kepala. Gangguan tersebut juga dapat mencakup gejala seperti gangguan bicara, halusinasi, gangguan kognitif, dan gangguan hubungan interpersonal (Pardede, 2022).

Selain itu, tanda-tanda kecemasan yang terus-menerus, tanpa alasan yang jelas, serta perasaan gelisah, dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang. Gangguan psikososial dapat mempengaruhi motivasi belajar, meningkatkan beban mental, dan merangsang reaksi stres.

Penting untuk diingat bahwa pengaruh psikososial dapat bervariasi dan kompleks, dengan reaksi individu terhadap perubahan dengan cara yang berbeda-beda. Pemahaman menyeluruh tentang faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi kesehatan mental merupakan langkah awal yang penting dalam memberikan perawatan dan dukungan yang tepat kepada individu yang mengalami masalah psikososial.

Menurut statistik Kementerian Kesehatan, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat dikenali dari beberapa ciri utama (Pinilih et al., 2020). Kesehatan mental yang baik, yang merupakan landasan penting bagi kesejahteraan pribadi, dapat dibagi menjadi tiga komponen utama:

Atasi Kecemasan Dan Depresi Dengan Olah Pikir Dan Olahraga

Dalam aspek ini, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu menerima dirinya apa adanya. Hal ini mencakup kemampuan mengelola emosi negatif dan positif secara seimbang. Mereka juga memiliki harga diri yang sehat, tidak suka berdusta atau menyombongkan diri, dan dapat menerima kehidupannya dengan baik. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat memahami bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing dan ini adalah bagian normal dari kehidupan.

Kesehatan mental yang baik juga tercermin dari kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain. Ini mencakup kemampuan memberi dan menerima kasih sayang tanpa segala bentuk penipuan atau pengkhianatan. Selain itu, individu dengan kesehatan mental yang baik memiliki rasa percaya yang kuat terhadap orang lain, tidak meremehkan pandangan atau pendapat orang lain, dan dapat menjadi anggota yang berkontribusi dalam kelompok sosialnya. Mereka memahami pentingnya saling mendukung dalam hubungan interpersonal.

Komponen ketiga dari kesehatan mental yang baik adalah kemampuan seseorang untuk hidup dengan kejelasan arah. Diantaranya adalah memiliki tujuan hidup yang realistis, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, rasa tanggung jawab atas tindakan dan keputusan seseorang, serta kemampuan bekerja dengan rasa senang dan puas. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik memiliki visi yang jelas tentang tujuan hidupnya dan berusaha untuk mencapainya

Strategi Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Stressful

Artikel Terkait

Leave a Comment